Wednesday, October 7, 2015

Praktikum PLC 6. Instruksi SET-RSET, KEEP, IL-ILC, DAN DIFU-DIFD (OMRON)



Percobaan ke     :
Judul Praktikum:
Kelompok         :
Anggota            : 1)  .......................................
                      2) .......................................
                      3)  .......................................
                      4)  .......................................
                      5)  .......................................
                      6)  .......................................


BAB 6. INSTRUKSI SET-RSET, KEEP, IL-ILC, DAN DIFU-DIFD



I.  TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal istruksi  SET-RSET, KEEP, IL-ILC, dan DIFU-DIFD
2. Dapat memahami dan mengerti fungsi instruksi SET-RSET, KEEP, IL-ILC, dan DIFU-DIFD
3. Merancang ladder diagram dan mengimplementasikan instruksi SET-RSET, KEEP, IL-ILC, dan DIFU-DIFD dalam suatu sistem.

II. DASAR TEORI
Instruksi tingkat lanjut berikutnya adalah instruksi SET-RSET, KEEP, IL-ILC, dan DIFU-DIFD.
6.1 Instruksi SET-RSET
SET & RSET
Instruksi SET menyerupai instruksi OUT, tapi pada SET, bit yang menjadi operand-nya bersifat latching (mempertahankan kondisinya), artinya bit-nya akan tetap dalam kondisi ON walaupun kondisi inputnya sudah OFF. Untuk mengembalikan ke kondisi OFF harus menggunakan instruksi RESET. Ladder diagram untuk sebuah SET dan RESET  dan timimg diagramnya ditunjukkan pada gambar 1.





Gambar 1. Ladder Diagram SET - RSET


6.2 Instruksi KEEP.
Instruksi KEEP adalah perintah yang menyatakan pengunci pada koil itu sendiri tanpa adanya kontak pengunci ataupun kontak yang menyebabkan koil itu terkunci.



Gambar 2. Ladder Digram Menggunakan Instruksi KEEP

Instruksi KEEP diatas akan mempertahankan pada kondisioutput 1.00 ketika input 0.02 dalam kondisi ON dan ketika input 0.02 dalam kondisi OFF maka output terbebas mengikuti dari dari kondisi input 0.01.

6.3 Instruksi  IL dan ILC.
Instruksi Interlock IL (02) dan Interlock Clear ILC (03) adalah merupakan instruksi berpasangan. Apabila ada interlocks, maka harus ada instruksi penutupnya yaitu Interlocks Clear ILC (03). Ladder diagram yang brada dalam wilayah antara IL (02) dan ILC (03) tidak akan bekerja jika IL (02) belum bekerja. Jadi jika interlock dalam kondisi OFF, semua output dan timer PVs diantara arus IL(02) dan ILC(03) akan masing-masing berhenti atau reset. Instruksi lain diperlakukan sebagai NOP. Counter PVs dalam keadaan siaga. Jika kondisi ON kembali, maka semua berjalan normal seperti biasa.



Gambar 3. Ladder Digram Menggunakan Instruksi IL dan ILC

6.4. Instruksi DIFU-DIFD
DIFU merupakan singkatan dari Differentiate Up,  kontrol ini berfungsi untuk meng-ON kan output selama satu scan.
Cara kerjanya, apabila input ditekan maka output DIFU akan ON dan kontak DIFU akan hidup hanya sekejap walaupun input 0.00 ditekan lama. Jadi DIFU ini bekerja pada saat transisi naik dari OFF ke ON.
DIFD merupakan singkatan dari Differentiate Down,  berfungsi meng-ON kan output selama satu scan. Bedanya, DIFD ini bekerja pada saat transisi turun yaitu perubahan kondisi dari ON ke OFF.



Gambar  4. Ladder Diagram Aplikasi DIFU dan DIFD


III. PERCOBAAN
      Percobaan 1 sampai dengan 4 dikerjakan dan dibuktikan dengan print screen dikirim melalui email (yulianto_poltek@yahoo.com) dalam format Pdf dengan nama file: Klas_PERC_PLC6(nama,nama) paling lambat pukul 24 pada tanggal pelaksanaan praktikum.

1.      Buatlah ladder diagram dari instruksi SET – RSET seperti gambar 1, dan buat tabel kebenarannya jika masukan 0.00, 0.01 dan 0.07 dan dengan output SET 0.07 dan RSET 0.07
2.        Buatlah ladder diagram dari instruksi KEEP seperti pada gambar 2, dan buat tabel kebenarannya jika masukan 0.01, 0.02 dan 1.00.
3.        Buatlah ladder diagram seperti pada gambar 3. ON kan input 0.00 menggunakan Set On, amati output pada 0.08 dan 0.09. kemudian matikan dengan membuat 0.01 ON.  Ulangi, tapi dengan terlebih dahulu membuat input 0.10 ON dan 0.01 OFF. Ketika input 0.00 di ON kan, apa yang terjadi pada output 0.08 dan 0.09? Mengapa demikian.
4.        Buatlah ladder diagram seperti pada gambar 4. Gambarkan timing diagramnya untuk inputnya 0.00 dan 0.02 dan outputnya KEEP 0.03 dan KEEP 0.04.

Berikut ini tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dan dikumpulkan paling lambat 4 hari setelah melaksanakan praktikum ini

Tugas:
Rancanglah sebuah ladder diagram sistem kontrol pengisian air pada sebuah vessel seperti ditunjukkan pada gambar 5. Tugas ini diambil (di kopi) dari buku: A Beginner’s quide to PLC (OMRON ASIA PACIFIC PTE.LTD).






















No comments:

Post a Comment